Soal Perizinan, RTRW dan PBG, Merangin Belajar ke Bogor

Soal Perizinan, RTRW dan PBG, Merangin Belajar ke Bogor

· Bupati Boyong Kepala OPD Terkait untuk Mendalami

Bangko-Guna mendalami proses pelayanan system host to host dalam pelayanan perizinan dan pelayanan pajak daerah (Konfirmasi status wajib pajak atau KWAP), Pemkab Merangin melakukan studi tiru ke Pemkot Bogor, Selasa (19/4).

Di Pemkot Bogor itu, Pemkab Merangin juga banyak belajar tentang proses dan penerapan peraturan daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) serta proses penerapan pelayanan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) sebagai pengganti IMB.

Bupati Merangin H Mashuri yang datang ke Pemkot Bogor memboyong Plt Kepala Dinas PMPTSR-TK Merangin Ibrahim, Plt Kepala Badan PPRD Merangin Jubir, Plt Kepala Dinas PUPR Merangin H Abd Gani, disambut Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto.

‘’Alhamdulillah kita disambut luar biasa oleh Pak Walikota Bogor bersama jajarannya dan langsung dilakukan pertemuan. Pak Walikota memberi kesempatan seluas-luasnya kepada kita untuk mendalami materi yang diajukan,’’ujar Bupati.

Tampak juga dalam rombongan bupati Inspeltur Merangin Hatam Tafsir, Kepala Dinas Kominfo Merangin M Arief, Kabag Umum Setda Merangin Hendri dan perwakilan dari DPRD Merangin As’ari El Wakas.

Pada dialog yang berlangsung di ruang rapat kerja Walikota Bogor tersebut, untuk sesi pertanyaan terkait RTRW Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto menyanyakan berapa luas Kabupaten Merangin kepada Bupati Merangin H Mashuri.

Luas Kabupaten Merangin jelas bupati, 7.679 km2 atau 745,130 ha, yang terdiri dari 4.607 km2 berupa dataran rendah dan 3.027 km2 berupa dataran tinggi, dengan ketinggian berkisar 46 – 1.206 m dari permukaan air laut. Dengan kondisi wilayah seluas itu jelas Bima Arya Sugiarto, akan banyak bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam pemetaan RTRW. Bahkan Walikota menyebutkan bukan wilayah lagi, tapi sudah bisa jadi lautan karena luasnya.

‘’Nanti bisa dibuat lautan pasar, lautan ruko, lautan angkot, lautan perumahan, lautan industry, lautan pendidikan, smart city dan kota cerdas. Banyak yang bisa dibuat dengan wilayah seluas itu,’’terang Walikota Bogor.(teguh/kominfo)

Produksi Pupuk Organik Berkualitas, Merangin Tiru Balikpapan

Produksi Pupuk Organik Berkualitas, Merangin Tiru Balikpapan

Bangko-Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur merupakan daerah penghasil pupuk organik berkualitas. Pupuk yang diberi merek ‘SEMOK’ ini, mampu memperbaiki struktur tanah, mempercepat pertumbuhan tanaman vegetatif maupun generative.

Untuk mengetahui lebih jauh pengolahan pupuk organik berkualitas itu, Bupati Merangin Mashuri bersama Ketua DPRD Merangin H Herman Efendi melakukan kunjungan kerja ke  Kota Balikpapan, Kamis (10/3).

‘’Kita ingin tahu secara pasti bagaimana cara pengelolaan pupuk  ini, sehingga bisa kita produksi di Kabupaten Merangin,’’ujar Bupati, didampingi Kadis Tanaman Pangan dan Holtikultura Selamet serta Kadis Peternakan dan Perkebunan Merangin Kaprawi.

Produk yang diberi nama SEMOK ini jelas bupati, merupakan campuran dari berbagai jenis tanaman herbal yang tumbuh di dataran Kalimantan. Beberapa tanaman itu ada di Kabupaten Merangin.

“Untuk pembuatan pupuk ini, dibutuhkan zat pengatur tumbuh, asam amino, rumput laut dan mikroba yang bermanfaat untuk segala jenis tanaman. Berbagai inovasi juga dilakukan untuk meningkatkan kualitas SEMOK,’’jelas Bupati.

Sementara itu menurut Wahyu penemu pupuk organik bermerek SEMOK tersebut, pupuk temuannya itu, kini bukan hanya bisa mempercepat pertumbuhan tanaman, bukan pula sekedar bisa meningkatkan produktivitas, tetapi juga menghemat ongkos produksi.

Dengan paketan SEMOK yang terdiri dari SEMOK POC (Pupuk Organik Cair) dan POP SUPER SEMOK (Pupuk Organik Padat), AP (Decomposer /Pembenah tanah), AGRO PERSADA (Pupuk Hayati) dan PESTNEEM (Pencegah penyakit dan Pengendali Hama), petani diklaim bisa mengurangi penggunaan pupuk kimia mencapai 50 persen.

“Peningkatan produksi 25-40 persen dengan penggunaan SUPER SEMOK 10 Kg/hektar yang dicampur pupuk, kemudian penyemprotan SEMOK POC dan PESTNEEM setelah pemupukan,’’terang mantan prajurit KOSTRAD ini.(teguh/kominfo)

H Al Haris: Pelayanan Publik Harus Ditingkatkan

H Al Haris: Pelayanan Publik Harus Ditingkatkan

Bangko – Para kepala Organiasi Perangkat Daerah (OPD) di jajaran Pemkab Merangin, harus bisa mengingkatkan pelayanan publik dengan baik. Layani masyarakat secara prima.

Hal tersebut ditegaskan Bupati Merangin H Al Haris ketika menyambut kunjungan kerja Kepala Ombudsman Republik Indonesia (RI) Perwakilan Provinsi Jambi Dr Jafar Ahmad, Senin (17/2).

Dr Jafar Ahmad disambut bupati bersama Plt Sekda H Hendri Maidalef dan para kepala OPD di jajaran Pemkab Merangin sekitar pukul 17.15 Wib dan langsung diajak ke ruang rapat kerja Bupati Merangin.

“Jadikan kunjungan kerja Ombudsman ini sebagai motivasi meningkat pelayanan publik. Seluruh OPD harus lebih meningkatkan pelayanan publik, seiring telah ditandatagani MoU bersama Ombudsman,’’ pinta Bupati.

Para kepala OPD lanjut bupati, bekerjalah dengan penuh rasa tanggungjawab dan saling bahumembahu untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

‘’Saya sangat berterimakasih sekali atas kesediaan Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Jambi ini berkunjung ke Merangin. Kunjungan kerja ini akan sangat bermanfaat bagi kami,’’terang Bupati. (teguh/kominfo)

Diskominfo Merangin Rangkul DBFM Radio Lamsel, Rubah Status Radio Streming Merangin FM Jadi LPPL

Diskominfo Merangin Rangkul DBFM Radio Lamsel, Rubah Status Radio Streming Merangin FM Jadi LPPL

Bangko – Berbagai upaya dilakukan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Merangin Ir Muhamad Arief RH, MUM (Kak Arief), untuk memajukan keberadaan Radio Streaming Merangin FM.

Salah satunya dengan ‘merangkul’ manajeman (Dimensi Baru Frequency Modulation) DBFM Radio Lampung Selatan (Lamsel). DBFM Radio Lamsel yang pengelolaannya dibawah Dinas Kominfo Lamsel itu, diakui Kak Arief sangat maju.

Radio yang memiliki puluhan program dan mengudara selama 24 jam tersebut, menurut Kak Arief perlu menjadi contoh. Merangin FM harus banyak belajar dari radio yang dipimpin Rudi Suhaimi itu.

‘’Baik tenaga teknis maupun peralatan DBFM Radio Lamsel itu, sangat memadai. Ditunjang belasan penyiar membuat radio itu mampu menempatkan diri pada minggu ini diurutan ke-6 untuk List radio di Suara Nusantara,’’terang Kak Arief.

Selain itu lanjut M Arief, yang pada Jumat (14/02) melakukan kunjungan kerja dan bersilatuahmi dengan awak media DBFM Radio Lamsel, cantiknya pengelolaan radio itu juga karena dipimpin seorang seniman.

Lewat sentuhan seni Direktur Utama DBFM Radio Rudi Suhaimi, yang juga merupakan seorang penyair, membuat radio tersebut semakin enak didengar dan dinikmati semua kalangan.

‘’Tadi saya sudah melakukan talkshow di DBFM Radio, ternyata asyik dan menyenangkan. Kedepan saya akan mencoba menaikkan (status radio Pemkab Merangin) dari radio streaming menjadi Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL),’’terang Kak Arief.

Diakui pria berkacamata minus ini, kalau radio LPPL merupakan salah satu media yang sangat efektif dan efisien, serta bisa dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat, tanpa perlu HP android dan sinyal (telekomunikasi seluler).

Pada kesempatan itu, Kak Arief sangat berterimakasih kepada Kepala Diskominfo Lamsel M Sefri Masdian, yang telah menyambutnya bersama rombongan dengan baik dan melayani dengan sepenuh hati. (teguh/kominfo)

Diskominfo Merangin Ikuti Jejak Diskominfo Lamsel, Terkait Keberhasilan Program Kerja dan Anggaran

Diskominfo Merangin Ikuti Jejak Diskominfo Lamsel, Terkait Keberhasilan Program Kerja dan Anggaran

Bangko – Suksesnya berbagai program kerja Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Lampung Selatan (Lamsel), membuat Diskominfo Merangin ‘kepincut’ untuk mengikuti jejaknya.

Keberhasilan itu, baik dari segi pengelolaan keberadaan radio, pembangunan fiber optik yang sudah disalurkan ke semua OPD (Organisasi Perangkat Daerah), poengelolaan informasi publik, data center, server dan lainnya.

Semua keberhasilan itu, terlihat ketika Kadis Kominfo Merangin Ir Muhamad Arief RH, MUM (Kak Arief) dan rombongan, melakukan silaturahmi ke Dinas Kominfo Lamsel, Jumat (14/02).

“Lewat kunjungan kerja ini kita bisa melihat keberhasilan kerja Diskominfo di daerah lain, salah satunya di Lampung Selatan. Kami memang harus banyak belajar, bebagai program kerja Diskominfo Lampung Selatan, ’’ujar Kak Arief.

Tidak hanya tentang bagaimana menghilangkan sinyal dalam ruangan rapat, radio Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL), tapi juga pengelolaan informasi publik, persandian radio dua arah ke semua kecamatan dan program kerja lainnya.

Kunjungan kerja itu lanjut Kak Arief, merupakan bentuk silaturahmi dan sebagai sarana untuk saling berbagi pengalaman, ilmu serta program kegiatan. Lewat kunjungan kerja itu pula, disadari barbagai kekurangan yang terjadi.

Berbagai program kerja itu berjalan dengan baik di Diskominfo Lamsel, karena anggaran pertahunnya lebih dari Rp 14 miliar. Sedangkan Diskominfo Merangin anggaran pertahunnya hanya lebih dari Rp 1 miliar.

Diakui Kepala Diskominfo Lamsel M Sefri Masdian, berhasilnya program kerja itu tentunya ditunjang dengan besarnya anggaran yang diberikan. Tapi tegasnya, bila anggarannya kecil, jangan memaksakan diri untuk banyak program dan sukses.

‘’Anggaran untuk publikasi media di Diskominfo Lamsel pertahunnya sekitar Rp 6 miliar, terdiri dari berbagai media, mulai dari media cetak sampai media elektronik,’’terang M Sefri Masdian. (teguh/kominfo)